Pertanyaan ini seringkali muncul dan terkadang menjadi momok, memunculkan rasa takut untuk berkebun karena sudah dihantui rasa takut tanamannya akan diserang hama, Padahal menanam pun belum dilakukan! Mirip sekali dengan kasus, mau menanam tapi takut cacing, takut ulat, takut nyamuk atau takut serangga lain, bahkan takut ular.

Nah, untuk mengatasi semua hal yang muncul pada saat menanam adalah membekali diri dengan ilmu tentang budidaya sayuran atau tanaman lain dengan segala hal kecil yang terkait. Bagaimana mengatasi hama tanaman dan penyakit? Ketimbang memikirkan hama yang akan ada dan menyerang kebun, melakukan  pencegahan akan lebih mudah dilakukan ketimbang mengobati.

Apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah hama dan penyakit tanaman? Caranya sebetulnya sederhana, yaitu dengan membangun ekosistem dalam kebun. Apa itu ekosistem dalam kebun? Membangun kebun dimana ragam tanaman dan lingkungannya saling memberikan manfaat, saling menyeimbangkan, sehingga terjadilah interaksi yang saling menguntungkan antara tanaman, binatang (seperti burung, lebah, kupu-kupu, capung dan insekta lain), pekebun dan lingkungannya. Selain hal tersebut, kebun yang bersih, rapi dan terawat, akan mengurangi kasus penyakit dan serangan hama pada tanaman, sehingga ekosistem yang sudah terbentuk akan terjaga, kebun sustain. Apakah bisa benar-benar bersih dari hama, ya tidak! Hama akan selalu ada pada setiap kebun yang terbuka tetapi tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan. Yang pasti dengan kondisi kebun yang bersih, rapi, terawat dan terbentuk ekosistemnya akan membuat kebun lebih produktif.

Penggunaan pestisida nabati menjadi alternative terakhir juga, gunakan bahan yang ada di dapur atau di kebun, seperti bawang putih, cabai, daun pepaya, daun sambiloto, daun kipahit (Mexican sunflower), dan lain-lain. Gunakan dosis yang paling rendah dahulu dan lakukan selang seling penggunaan jenis pestisida nabatinya.